Ingat dengan berita banjir yang ramai diberitakan di awal tahun 2020 kemarin? Selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, namun bencana banjir tersebut juga disebabkan oleh banyak faktor lainnya, seperti kurangnya resapan air serta sampah yang banyak menyumbat saluran air. Kebanyakan sampah tersebut berasal dari plastik, lho!
Coba deh Mitra GrabKios pikirkan, sebagian besar bahan kebutuhan hidup manusia terbuat dari plastik. Plastik memang terkenal dengan harganya yang cenderung murah dan nilai praktisnya. Plastik pun tidak jarang digunakan hanya sekali pakai. Nah, ini nih kebiasaan kita yang pada akhirnya bisa membuat sampah plastik menggunung, mudah ditemukan dimana-mana, bahkan mampu menyebabkan bencana banjir pas musim penghujan tiba.
Namun, tahukah kamu kalau ada jenis plastik yang tergolong ramah lingkungan? Mungkin selama ini di Indonesia singkong dikenal sebagai makanan saja. Namun ternyata singkong juga bisa menjadi bahan dasar plastik ramah lingkungan yang dinamakan dengan telobag. Telobag adalah bioplastik (kantong nabati) yang diolah dari bahan alami, yaitu tepung singkong.
Telobag tidak mengandung unsur plastik, meskipun nampak lebih tebal dan menyerupai plastik pada umumnya. Kelebihan telobag ini adalah apabila kantong ini dibuang, ia akan kembali menyatu dengan tanah sebagai kompos hanya dalam waktu dua hingga enam bulan sehingga tidak mencemari lingkungan. Selain aman bagi lingkungan, kita juga bisa sekalian membantu para petani singkong di Indonesia, lho. Nah! Sudah tau manfaat jenis ‘plastik’ yang satu ini, kan? Yuk waktunya beralih menggunakan plastik ramah lingkungan untuk warung ijomu!